Kulihat matahari begitu memesona
Memancarkan sinar oranyenya
Bulan sabit masih saja mengintip
Mencuri curi keindahan fajar
Nampaknya, awan biru belum bisa menyapa
Masih ada bintang yang menyilaukan mata
Begitukah cara bulan dan bintang meninggalkan fajar?
Meminta matahari untuk memberikan sinarnya
Begitukah cara kamu meninggalkan puan?
Meminta orang lain tuk menggantikannya
Janganlah kamu menjadi seperti bulan atau pun bintang
Bintang yang selalu bersinar di langit memamerkan kilauannya
Menjadi pusat permohonan harapan bagi siapa saja yang memandanginya
Sayangnya, harapan itu hanya sebatas harap
Harap yang tak kian sampai
Janganlah kamu datang dengan segenap pesona
Menjadi harapan bagi ku yang sudah nyaman
Atau mungkin kamu seperti bulan?
Datang dengan cahaya di malam petang
Menerangi bumi dan alam
Tapi, kedatangan bulan tak pernah pasti
Ia datang dan pergi tnpa sebuah pamit
Kamu yang selalu memberikan sinar
Memberi cahaya kebahagiaan pada setiap langkah
Langkah ini tak terbebani lagi
Karena kamu ada tuk mendampingi
Tapi mengapa?
Mengapa kamu pergi tanpa sebuah pesan?
Sungguh, rasa ini begitu mengganggu
Kehilangan mu menjadi sebuah lara
Lara yang menyebabkan hati menjadi sekarat
Rasanya, tak sanggup lagi kaki ini menapaki bumi
Menggenggam bintang tuk menggapai asa
Penyair: Lida Nasrul Amanah (UIN Walisongo Semarang)
Editor: Choris Satun Nikmah
0 komentar