Coretan Penyitas: Bapakku Penjaga Malam Tidurku

 

Cerita bermula saat aku duduk di bangku kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat itu aku belum memiliki kamar sendiri dan tidur bersama dengan keluarga di ruangan terbuka, termasuk dengan keponakan laki-laki dari Ibuku (read AY). Kebetulan AY tidur disamping ku. Jarak diantara kami hanya dibatasi dengan menggunkan kelambu tidur.

 Saat aku kebangun, aku melihat setengah badannya AY berada didalam kelambuku. Awalnya aku tidak curiga, karena saat itu dia berdalih mencari bantal didekat aku. Namun lama-lama aku curiga, kenapa setiap aku terbangun dia selalu berpura-pura mencari bantal. Kejadian itu bahkan terjadi hingga 4-5 kali.

Sampai akhirnya aku mengetahui sendiri perlakuan AY yang melecehkan aku saat tidur dan saat kejadian aku shock. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk teriak sekali pun. Aku hanya berusaha bergerak menjauhi AY saat itu. Setelah kejadian tersebut, aku selalu tidur berjauhan dari tempat ia tidur. Tidak hanya itu, aku menjadi selalu merasa takut berada di rumah jika hanya ada AY saja. Aku lebih memilih pergi dari rumah jika tidak ada orangtuaku.

Kejadian lainnya, saat itu AY memanggil ku, dengan bodohnya aku menghampirinya. AY menyuruhku “melakukan sesuatu” pada alat kelaminnya. Lepas itu aku merasa ketakutan dan aku lansung berpura-pura mencuci baju. Saat aku berdiri di depan mesin cuci, AY tiba-tiba datang menghampiri ku dan langsung menggrepe bokongku. Alhamdulillah saat kejadian aku bisa merespon dengan marah dan mengancam akan melaporkan AY ke orangtua ku. Setelahnya dia tidak melakukan pelecehan lagi padaku.

Kejadian yang aku alami, aku ceritakan kepada sepupu ku. Aku takut jika harus memberi tahu orangtua ku. Takut kalau sampai mereka tidak percaya pada cerita ku. Namun suatu ketika aku pernah bertengkar dengan AY. Saking marahnya, aku bercerita semua ke Bapakku termasuk pelecehan yang AY lakukan padaku. Ya hanya Bapakku. Aku tak bisa menceritakannya pada Ibu ku. Karena AY adalah keponakan Ibuku dan AY sering kali bermulut manis didepan Ibuku.

Bapakku adalah tipikal orang yang tidak ingin memperbesar masalah. Dia tak mau banyak orang menjadi tahu mengenai permasalahan yang ia alami. Jadi pada saat Bapakku dan AY di rumah, Bapakku memang sudah menyiapkan sepotong kayu besar. Aku pun tak tahu apa yang terjadi pada AY saat mereka berdua di rumah. Karena pada saat itu aku memang sengaja tidak ada di rumah seharian.

Sejak Bapakku tahu, setiap malamnya jika si AY ada di rumah, Bapakku tidak bisa tidur, Bapak selalu menjaga dan memantau ku di malam hari. Sampai akhirnya aku punya kamar tidur sendiri, Bapak selalu mengecek ke kamar ku untuk memastikan aku tidak lupa mengunci pintu kamar tidurku. Bahkan pintu kamar ku dipasang kunci ganda.

Beruntungnya aku setelah kejadian pelecehan yang menimpa ku, aku punya sahabat yang selalu support dan menguatkan diriku. Sehingga trauma dan ketakutan yang aku sempat alami tidak berlarut-larut terjadi. Dan pastinya berkat Bapakku juga yang selalu berusaha menjaga dan melindungi ku di rumah. 

Penulis: Penyitas AN (saat ini sedang menempuh pendidikan S1 Hukum di salah satu PTN Indonesia)

Editor: Yolanda Eka Safitri

0 komentar